CARA MERAWAT BATIK ALAM NUSANDA
Batik yang menggunakan pewarna alami dibuat melalui proses pencelupan warna yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang berasal dari alam. Memahami Motif dan Keunikannya, batik yang terbuat dari bahan katun maupun sutra yang menggunakan pewarna alami lebih cepat pudar dibandingkan dengan yang dicelup dengan pewarna kimiawi. Oleh karena itu, Anda yang senang menggunakan batik dengan warna dari pewarna alami sebaiknya merawat kain dengan cara khusus. Batik dari batik alam nusanda menggunakan proses alami,maka untuk cara perawatannya harus dengan cara khusus agar kain batik yang dikenakan warnanya tidak cepat pudar
beberapa cara untuk menjaga keawetan kain batik alami maupun kimia anda
agar tidak mudah pudar:
1. Sebaiknya Anda tidak mencuci kain dengan sabun detergen.
Sebab, detergen bisa menyebabkan kain cepat pudar. Sebagai gantinya, Anda bisa
menggunakan lerak atau sampo rambut. Namun, jangan rendam kain terlalu lama.
2. Jangan cuci kain batik dengan mesin cuci Hal ini bisa
membuat serat kapas maupun sutra melepaskan zat pewarna alami. Akibatnya, warna
kain lebih cepat pudar.
3. Jemur kain batik secara terbalik Jangan biarkan kain batik
alami Anda terpapar teriknya matahari secara langsung dan jemur secara
terbalik.
4. Jangan menyemprotkan parfum secara langsung ke kain batik
Zat yang terkandung dalam parfum akan bereaksi dengan pewarna alami sehingga
menyebabkan batik bernoda atau bercak-bercak.
5. Saat menyetrika sebaiknya lapisi dengan kain lain di atas
kain batik Anda. Batik dengan bahan dan pewarna alami sebaiknya tidak terkena
panas secara langsung. Jika Anda harus menyetrikanya, lapisi kain batik dengan
kain lain agar terlindungi.
6. Tidak menyimpan kain batik di tempat lembap Kain yang
berbahan kapas lebih mudah terserang jamur dan ngengat. Oleh karena itu, Anda
bisa menyimpannya di lemari dengan menggunakan silica gel anti lembap atau bisa
mengeluarkan batik Anda dari lemari secara berkala.
Komentar
Posting Komentar