PEWARNA ALAM YANG DIGUNAKAN BATIK ALAM NUSANDA



Dalam pembuatan batik alam nusanda,kami menggunakan bahan bahan alami dan kimia ,namun kami lebih banyak memproduksi batik alam karena lebih ramah lingkungan,untuk memproduksi kain batik, memanfaatkan bahan bahan yang terdapat di kabupaten kendal, sehinga menciptakan kain batik alami yang cantik dan menarik. Bahan Pewarna alami untuk batik tulis kerap kali membuat orang bingung bahan apa saja tanaman di sekitar kita yang dapat digunakan untuk mewarnai batik tulis

 Bahan-bahan alami dalam proses pewarnaan kain batik seperti berikut:

1. Kunyit (Curcuma domestica val) merupakan salah satu tanaman obat dan bumbu kuliner yang juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna batik. Bagian tanaman yang diambil adalah rimpang dan umbi akarnya yang dapat menghasilkan warna kuning.

2. Teh (Camelia sinensis) daun teh selain dapat dimanfaatkan untuk membuat minuman, bagian daun yang sudah tua bisa dimanfaatkan untuk zat pewarna alami batik. Bagian daun teh ini jika diolah akan dapat menghasilkan warna coklat pada kain batik.

3. Bawang Merah (Allium ascalonicium L) selain bisa dimanfaatkan sebagai bumbu masak, bawang merah juga dapat digunakan sebagai bahan pewarna batik. Bahan yang diambil adalah bagian kulit yang dapat menghasilkan warna jingga kecoklatan.

4. Jati (Tectona Grandis L) merupakan salah satu tanaman keras yang kayunya bisa menjadi bahan terbaik pembuatan mebel ataupun bahan bangunan. Pohon Jati hingga saat ini masih sangat mudah ditemukan di desa-desa maupun di hutan. Daunnya yang lebar dan rimbun saat musim hujan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami batik. Daun Jati yang masih muda biasanya memiliki warna hijau kecoklatan, daun muda inilah yang dapat digunakan sebagai pewarna alami batik yang menghasilkan warna merah kecoklatan.

5. Alpukat (Persea), tanaman berbiji tunggal ini selain dapat menghasilkan buah yang banyak vitaminnya juga dapat menghasilkan bahan alami batik. Daunnya yang cukup banyak dan mudah didapatkan ini bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan warna hijau kecoklatan pada batik.

6. Secang (Caesaslpinia Sapapan Lin) selain dapat digunakan sebagai minuman kesehatan, jenis tanaman keras ini dapat diambil bagian kulit kayunya untuk menghasilkan warna merah pada pembuatan pewarna batik alami. Warna merah adalah hasil oksidasi, setelah sebelumnya dalam pencelupan berwarna kuning.

7. Mangga (Mangitera Indica Lina) selain daging buahnya yang dapat dikonsumsi, bagian kulit kayu pohon ini bisa digunakan untuk bahan dasar membuat pewarna batik. Kulit kayu dan daun pohon mangga jika diolah bisa menghasilkan warna hijau pada batik alami.

8. Indigo/tarum (Indigofera tinctoria), Tanaman Tarum merupakan salah satu tanaman perdu yang ada di sekitar kita. Daun maupun ranting dari tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna batik yang menghasilkan warna biru.

9. Kelapa (Cocos nucifera), Pohon kelapa merupakan salah satu pohon yang seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan oleh manusia, baik dari akar, batang, buah, daun, kulit kayu dan lain sebagainya. Untuk pembuatan bahan batik alami, kulit luar (sabut/serabut) buah kelapa bisa dijadikan bahan pewarna. Warna yang dihasilkan adalah krem kecoklatan.

10. Andong (Caticosa Backerrdyline Fu), Andong merupakan jenis tanaman yang biasanya ditanam di halaman rumah sebagai tanaman hias. Daun andong merupakan daun tunggal dengan warna hijau atau merah kecoklatan, dari daun inilah yang dapat menghasilkan warna hijau ketika diolah menjadi bahan alami batik.

11. Putri Malu (Mimosa Pudica), Tanaman putri malu sangat mudah dijumpai dimanapun juga, mulai di pinggir jalan, semak-semak belukar ataupun di kebun. Ciri khas tanaman Putri malu adalah ketika daunnya disentuh maka ia akan menutup. Bunga dan daun putri malu dapat digunakan sebagai pewarna alami batik yang menghasilkan warna kuning kehijau-hijauan.

12. Tingi (Ceriops condolleana), Jambal (Pelthopherum pterocarpum) dan Tegeran (Cudrania javanensis), merupakan tiga jenis tumbuhan yang dapat dicampur menjadi satu dari kulit dan kayunya sehingga menghasilkan warna soga (coklat) pada kain batik.

13. Mengkudu (Morinda citrifolia), Tanaman mengkudu hingga saat ini masih mudah dijumpai dan ditemukan karena tanaman ini merupakan tanaman obat yang bisa menyembuhkan beberapa penyakit. Jika ingin membuat pewarna batik alami, akar pohon mengkudu dapat dimanfaatkan dan diolah untuk menghasilkan warna merah.

14. Soga

Soga merupakan nama pohon penghasil bahan pewarna baik yang masuk dalam suku polong-polongan. Secara alami, soga tersebar di Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara, hingga Papua Nugini.

Soga dikenal karena pepagan yang dahulu diperdagangkan sebagai bahan pewarna. Pepagan (kulit) soga jadi bahan utama menghasilkan warna coklat kekuningan pada industri batik di Pulau Jawa.

15. Kulit Manggis

Selain daun mangga, kulit manggis juga memiliki andil dalam pewarnaan batik. Ekstrak kulit manggis akan menghasilkan warna merah yang dapat menjadi pewarna alami kain batik.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL BATIK ALAM NUSANDA

SEJARAH SINGKAT BATIK KHAS KENDAL